Merdeka.com - Ada momen lucu saat Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar, mengantar Wagub Saifullah Yusuf Gus Ipul melakukan safari politiknya jelang Pilgub Jawa Timur 2018, Kamis malam kemarin. Ketua DPRD Jawa Timur ini salah masuk mobil.
Saat kejadian itu, Halim dan rombongannya hendak meninggalkan kantor DPD Golkar Jawa Timur di Jalan A Yani, Surabaya, usai menyampaikan maksud untuk membangun koalisi 'Jatim Adem' bersama Gus Ipul.
Namun, sebelum masuk ke mobilnya, Toyota Alphard warna hitam, kakak kandung Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar, ini diadang wartawan untuk menanyakan keberadaan Kabil Mubarok mendadak 'hilang' saat rumahnya di Perum Pondok Jati, Sidoarjo, digeledah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu pekan ini.
Penggeledahan rumah Kabil ini, berkaitan dengan kasus dugaan suap yang dilakukan oleh Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Moch Basuki. Kabil sendiri, merupakan politikus PKB di komisi E yang sempat menjabat wakil ketua di komisi pimpinan politikus Gerindra tersebut.
Lantaran enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait keberadaan Kabil ini, Halim mencoba menghindar. Tapi terus diburu dan dicecar pertanyaan. Halim memilih bergegas menuju mobilnya.
Tapi entah karena terburu-buru, Halim lupa dengan mobilnya dan masuk mobil milik
Sekretaris DPW PKB Jawa Timur, Badrut Tamam, lantaran tipe dan warnanya sama. Kejadian itu tentu membuat sejumlah orang hadir tersenyum.
Sebelum moment salah masuk mobil, Halim sempat mengaku kalau dia masih bisa menghubungi Kabil meski ngotot mengatakan tak tahu keberadaan Kabil saat ini "Saya bisa (kontak), nggak ada masalah. Posisinya di mana, saya nggak pernah tanya, itu kan privasi orang, nggak harus ditanya di mana. Terakhir kontak pagi tadi dan sore tadi," ketusnya.
Ditanya apakah ada perintah dari partai agar Kabil menyerahkan diri ke KPK? Halim menegaskan tidak ada perintah tersebut. âNggak ada, mekanismenya saja diikuti,â tegasnya.
Sebagai ketua DPW PKB Jawa Timur, Halim mengaku masih menunggu proses hukum yang dilakukan KPK. "Kami hormati proses hukum, kami ikuti proses hukum. Nggak bagaimana-bagaimana, mekanismenya, semua mekanisme pasti diikuti gitu saja. Ya kami lihat, kan mekanisme masih jalan,â pungkasnya.
Seperti diketahui, Senin siang (5/6) penyidik KPK menyegel kantor ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Moch Basuki, yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap. KPK juga menggeledah rumah mantan Ketua DPRD Surabaya itu di Jalan Putat Gede Baru III/5B, Surabaya.
Penggeledahan dilakukan KPK berlanjut hingga hari Rabu. Tak hanya menggeledah ulang gedung DPRD Jawa Timur dan beberapa kantor dinas yang menjadi mitra komisi B, penyidik lembaga antirasuah juga menyambangi rumah Kabil dan Wakil Ketua Komisi B, Anik Maslachah, yang juga dari PKB. [ang]
Source link