Santri asal Bojonegoro Terlantar Usai Berwisata ke Monas
Metrotvnews.com, Jakarta: Tujuh santri asal Bojonegoro, Jawa Timur, ditemukan terlantar di bekas Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Mereka mengaku kehabisan dana usai berwisata mengunjungi Monumen Nasional (Monas).
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur Benny Martha mengatakan, ketujuh santri itu mengaku sengaja pergi dari pondok untuk berwisata di kawasan Monas dan Bundaran Hotel Indonesia. Namun, bekal uang yang dibawa ternyata tak cukup untuk perjalanan pulang.
"Masing-masing dari mereka hanya membawa uang Rp200-250 ribu. Sedangkan bus yang mereka tumpangi dari Bojonegoro sudah menghabiskan uang mereka Rp200 ribu," ujar Benny melalui keterangan tertulis, Minggu 11 Mei 2017.
Santri tersebut diketahui berasal dari Pondok Pesantren Al- Hadi, Desa Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka berjalan kaki selama dua hari dari kawasan Jakarta Pusat hingga ditemukan terlantar di Pulogadung, Jakarta Timur.
"Karena tidak tahu jalan mereka malah tersesat dan telantar. Mereka tidak punya kerabat di Jakarta dan tidak membawa telepon selular. Mereka juga kehabisan ongkos dan sempat meminta makanan kepada pedagang di bekas Terminal Pulogadung," papar Benny.
Dinsos melalui Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) mendata ketujuh santri tersebut. Pendataan dilakukan agar bisa menghubungi pihak pondok asal mereka di Jawa Timur.
"Menurut pengakuan mereka, orang tua mereka atau pihak pondok pesantren tidak mengetahui keberadaan mereka di Jakarta," ucap Benny.
Ketujuh santri tersebut diketahui nekat bertolak ke Jakarta lantaran ingin mengisi waktu luang usai mengikuti Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah. Menurut Benny, para santri mengaku kegiatan di pondok tengah kosong pada saat libur sekolah.
"Sekarang sudah kami pulangkan ke daerah asalnya Bojonegoro. Kami memulangkan mereka dengan menggunakan Bus hingga sampai di sana," kata Benny.
Source link
Metrotvnews.com, Jakarta: Tujuh santri asal Bojonegoro, Jawa Timur, ditemukan terlantar di bekas Terminal Pulogadung, Jakarta Timur. Mereka mengaku kehabisan dana usai berwisata mengunjungi Monumen Nasional (Monas).
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Timur Benny Martha mengatakan, ketujuh santri itu mengaku sengaja pergi dari pondok untuk berwisata di kawasan Monas dan Bundaran Hotel Indonesia. Namun, bekal uang yang dibawa ternyata tak cukup untuk perjalanan pulang.
"Masing-masing dari mereka hanya membawa uang Rp200-250 ribu. Sedangkan bus yang mereka tumpangi dari Bojonegoro sudah menghabiskan uang mereka Rp200 ribu," ujar Benny melalui keterangan tertulis, Minggu 11 Mei 2017.
Santri tersebut diketahui berasal dari Pondok Pesantren Al- Hadi, Desa Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Mereka berjalan kaki selama dua hari dari kawasan Jakarta Pusat hingga ditemukan terlantar di Pulogadung, Jakarta Timur.
"Karena tidak tahu jalan mereka malah tersesat dan telantar. Mereka tidak punya kerabat di Jakarta dan tidak membawa telepon selular. Mereka juga kehabisan ongkos dan sempat meminta makanan kepada pedagang di bekas Terminal Pulogadung," papar Benny.
Dinsos melalui Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) mendata ketujuh santri tersebut. Pendataan dilakukan agar bisa menghubungi pihak pondok asal mereka di Jawa Timur.
"Menurut pengakuan mereka, orang tua mereka atau pihak pondok pesantren tidak mengetahui keberadaan mereka di Jakarta," ucap Benny.
Ketujuh santri tersebut diketahui nekat bertolak ke Jakarta lantaran ingin mengisi waktu luang usai mengikuti Ujian Nasional Madrasah Tsanawiyah. Menurut Benny, para santri mengaku kegiatan di pondok tengah kosong pada saat libur sekolah.
"Sekarang sudah kami pulangkan ke daerah asalnya Bojonegoro. Kami memulangkan mereka dengan menggunakan Bus hingga sampai di sana," kata Benny.
Source link